PELESTARIAN KERAJINAN KULIT AKAR KAYU JELUTEH OLEH MAHASISWA ITB-AD BERSAMA PEMUDA DAN PELAJAR DI DESA AIR MENDUYUNG
maikhlasberamal.sch.id - 21/01/2024, 09:00 WIB
maikhlasberamal.sch.id - 21/01/2024, 09:00 WIB
Foto peserta pelatihan bersama narasumber (Foto: Abu Bakar)
PERACEH- Bangka Barat, Mahasiswa Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD), Jakarta, melaksanakan Proyek Independen Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di dusun Peraceh desa Air Menduyung Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat. Proyek ini bertujuan untuk mengupayakan ketersediaan bahan baku kerajinan kulit kayu Jeluteh, serta mewariskan produk kerafian lokal kerajinan olahan kulit kayu suku Jering kepada generasi muda.
Proyek yang diinisiasi oleh Sufrikayadi yang merupakan salah seorang mahasiswa di ITB-AD bekerjasama dengan Pemerintahan desa Air Menduyung melalui kelompok penggiat pengrajin kulit kayu di Dusun Peraceh pimpinan bapak Senai sebagai mitra sasaran. Kerajian kulit kayu jeluteh adalah warisan budaya turun temurun dari nenek moyang suku Jering yang saat ini sangat memprihatinkan karena tidak diminati pelestarian kerajinannya oleh kebanyakan masyarakat. Padahal kerajian ini terbilang sangat unik dan hasil dari kerajinan tersebut sudah sangat dikenal, banyak diminati oleh masyarakat luar daerah dan biasanya menjadi cinderamata unik yang dipersembahkan kepada tamu pejabat daerah maupun luar daerah.
Setelah melakukan identifikasi masalah bersama mitra sasaran, tim proyek menawarkan serangkaian solusi. Pertama mengenalkan tanaman jeluteh dengan melaksanakan kegiatan pelatihan dan sosialisai kepada pelajar dan pemuda, kedua melakukan upaya pengembangbiakan bahan baku dengan melakukan pembibitan tanaman jeluteh serta membuat kebun khusus tanaman Jeluteh, ketiga melakukan upaya pelestarian kerajinan kulit kayu dengan mengajarkan kepada pelajar dan pemuda proses pembuatan kerajian kulit kayu. Dalam hal pelaksanaan proyek tersebut mahasiswa melibatkan pemuda dari berbagai organisasi seperti pelajar dari Madrasah Aliyah Ikhlas Beramal Kundi, Pramuka dan Karang Taruna Desa Air Menduyung.
Selaku mitra sasaran, Bapak Senai sangat menyabut baik dan siap menerima solusi yang ditawarkan, dan sangat berharap ada generasi penerus yang peduli dengan produk kearifan lokal. Ia juga mengharapkan ada upaya dari pemerintah untuk memperhatikan penggiat dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana.
Dalam sambutan pada pembukaan acara pelatihan budidaya kulit kayu yang dilaksanakan di Balai Adat Dusun Peraceh, Desa Air Menduyung pada Sabtu, 20 Januari 2024. Kepala Desa Air Menduyung, Madiyah, A.Ma, Pd. SD. menuturkan “Tugas untuk adik-adik pemuda kedepan ini adalah menyiapkan bahan baku dan melestarikan kerajinan tersebut, dikarenakan bahan-bahan baku kerajian kulit kayu telah semakin berkurang, dengan cara melakukan pembibitan tanaman jeluteh.”
Pada sesi presentasi proyek, Sufrikayadi selaku nararumber menyampaikan “Kelangkaan bahan baku merupakan masalah utama dari usaha kerajian ini, diharapkan melalui pelatihan ini, peserta dapat lebih mengenal tanaman kayu jeluteh, serta termotivasi untuk melestarikan kerajinan kulit kayu, dan bergabung dalam satu komunitas untuk usaha pelestarian” tegas Sufrikayadi.
Selain melakukan pelatihan, untuk upaya mewujudkan solusi yang ditawarkan, Sufrikayadi bersama mitra sasaran, pelajar dan pemuda, melakukan berbagai rangkaian kegiatan diantanya membentuk komunitas pecinta kayu jeluteh, praktek membuat kerajinan berbahan dasar kulit kayu, melakukan pembibitan kayu jeluteh dan upaya merintis pembuatan kebun khusus tanaman jeluteh.
Dari program ini banyak manfaat yang bisa didapatkan diantaranya, tersedianya bibit kayu jeluteh yang siap tanam sebanyak 100 batang, terbentukanya komunitas pecinta tanaman jeluteh, memberikan pengalaman kepada pelajar dan pemuda selaku generasi penerus yang memiliki tanggung jawab melestarikan kerajian dari bahan kulit kayu jeluteh terkhusus di desa Air Menduyung.
Dengan demikian , keberhasilan Proyek independen ini menegaskan komitmen mahasiswa ITB-AD dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan, ITB-AD mendukung program ini dan berkomitmen untuk terus membantu masyarakat dalam meletarikan kearifan lokal dan budaya darerah. (Dye)
Jurnalis : Kak yadi
Fotografer : Al Muhtadi Billah, Abu Bakar
Editor : Kak yadi
Berita Terkait : Proyek MBKM ITB AD Sufrikayadi - Budidaya Jeluteh